assallammuallaikum,,
lama dak ngeblog,, sebenarnya banyak sekali hal yang ingin aku ceritakan, tapi kali ini aku mau sedikit menceritakan kepada teman-teman mengenai sebuah budaya, budaya yang semakin tergerus oleh perubahan zaman.
kalian pasti sudah tau tentang orang rimba, suku yang menghuni pedalaman Jambi ,, kalau belum tau silakan cari digoogle teman2 karena aku hanya ingin menyampaikan opini ku saja mengenai kehidupan mereka., dan mungkin barangkali dengan tulisan ini kalian bisa mengenal untuk yang baru mendengar mengenai orang rimba. Ada sebuah berita yang ku baca malam ini, ini linknya :
miris bukan? mereka orang rimba, hidup di pedalaman hutan. Tapi kali ini mereka akan keluar untuk meminta sedikit perhatian dari pemimpin kita, perhatian akan kehidupan mereka , akan hutan mereka, tempat mereka berlindung, bertahan hidup.
Gaya hidup mereka, cara mereka hidup bukanlah alasan untuk kita sebagai masyarakat kota untuk memaksakan kehidupan kita masuk kedalam gaya hidup mereka, menurutku itu sangatlah tidak pantas. Seharusnya sebagai manusia yang lebih paham , kita berupaya untuk melestarikan suku anak dalam ini. Kenapa? Karena mereka adalah kekayaan budaya , titik.
Coba bayangkan jika lahan mereka , hutan mereka sedikit demi sedikit di rebut, untuk lahan perkebunan. Dengan orang-orang yang tidak punya hati nurani, membodoh bodohi mereka hanya karena mereka tidak mengerti bahwa hutan mereka punya nilai yang jauh lebih besar daripada sebuah motor, handphone ,dll. Kalau kalian tidak paham , silakan cari digoogle semua yang tidak kalian mengerti, karea tidak mungkin aku menjelaskan sgalanya melalui tulisan ini.
pernahkah kalian membaca salah satu buku fiksi ilmiah karya " Scott Westerfield" , dibuku ini menceritakan keadaan beberapa abad kemudian, dimana dunia sudah berubah. Tidak ada masa kini, yang ada hanyalah dunia buatan yang dibuat oleh orang-orang berkuasa, bahkan jejak jejak masa lampau ditiadakan, disembunyikan agar masyarakat tidak mengenal peradaban masa lampau. Yang berkuasa membentuk dunia mereka sendiri. Sama halnya dengan film The Book Of ELI, dimana orang-orang saling bunuh membunuh hanya demi mendapatkan alkitab yang pada masa itu sisa sisa peradaban pada masa kini kebanyakan telah habis , hanya sedikit yang tersisa.
Lalu bayangkan bagaimana buruknya jika kita berusaha untuk menghilangkan sisa peradaban yang ada di tanah kita, gaya hidup saya dan tentu kalian sudah tercampur dengan derasnya budaya barat . Jadi, biarlah kita menjaga sedikit sisa kekayaan budaya asli milik Indonesia yang ada saat ini, jangan berusaha untuk membuatnya beradaptasi dengan gaya hidup kita, karena itu hanya akan menghilangkan jati diri mereka.